Turis Asing: Kota Bogor Kumuh

Headline, Kota Bogor, News157 Dilihat

(Foto: Donni/bogorprioritas.com)

Editor: Donni Andriawan S

banner 336x280

KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Mengenakan kaos oblong dengan setelan celana pendek sambil menggendong tas ransel, sesekali mereka tampak mengabadikan sejumlah momen melalui kamera profesional yang dibawa untuk dokumentasi pribadi perjalanannya.

Ya, kedua orang bule yang kedapatan tengah berjalan di antara sesaknya Jalan Pedati, Bogor Tengah, Kota Bogor itu ternyata sepasang sejoli warga negara asing (WNA) asal Denmark yang sedang berlibur di Indonesia.

Pasangan ramah yang mengenalkan diri itu masing-masing adalah Rasmus dan Ellen. Mereka merupakan turis yang baru saja mengunjungi Kebun Raya Bogor (KRB) yang tak jauh dari Jalan Pedati, yang masuk kawasan Pasar Lawang Saketeng.

Namun rupanya, dari agenda liburan mereka di Kota Bogor selama dua hari itu tidak seluruhnya sesuai ekspektasi. Nyatanya, ada sudut lain Kota Bogor yang membuat keduanya sedikit mengernyitkan dahi.

“Tadi sebelumnya kami berkunjung ke Kebun Raya Bogor, cukup senang dan mengesankan. Hutan besar di tengah kota dengan kekayaan dan keanekaragaman floranya begitu memesona. Tapi, begitu kami coba eksplor kesini, kondisinya begitu kontras sekali. Kumuh,” kata Rasmus kepada bogorprioritas.com, Selasa (11/6/2024).

Meskipun mereka mengetahui area tersebut adalah pasar tradisional dengan segala aktivitasnya, namun mereka tidak membayangkan sebelumnya.

“Memang diakui respon dan tatapan mereka (pedagang) tadi ramah, ada beberapa juga yang menyapa dan menawarkan dagangannya. Tapi jujur ternyata kumuh, sampah di mana-mana, kami sulit berjalan karena pedestrian dipakai mereka berjualan,” papar Ellen.

Dengan kondisi tersebut, pasangan kekasih yang akan melanjutkan liburannya ke Kota Bandung itu menitipkan pesannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk bisa menata kawasan itu menjadi lebih layak, bersih dan nyaman.

“Kalau bersih, saya pikir akan lebih banyak lagi orang datang untuk berbelanja di sini. Termasuk kami, turis pasti akan senang jalan-jalan dan menghabiskan lebih banyak uang,” ujar Ellen sambil tersenyum.

Seperti pantauan bogorprioritas.com, puluhan lapak PKL menggelar dagangannya di atas trotoar Jalan Pedati di kedua sisinya. Sementara tepian jalan di beberapa titiknya digunakan sebagai area parkir kendaraan roda dua.

Sehingga pengunjung dan pejalan kaki terpaksa mengalah dengan harus berjalan kaki di badan jalan, sambil sesekali melintas pula sepeda motor.

Sampah yang berserakan pun menjadi pemandangan biasa di sana, praktis menambah kekumuhan kawasan yang telah ditata Pemkot Bogor dengan anggaran yang tak sedikit itu.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *