(Foto: Dok. bogorprioritas.com)
Penulis: Panca Mega
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Warga terus mempertanyakan kejelasan soal nasib amblasnya Jalan Saleh Danasasmita, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, yang terjadi pada 4 Maret 2025.
Selain warga, para wakil rakyat yang ada di Komisi III DPRD Kota Bogor juga tak kalah menyorotinya. Mengingat besarnya dampak dari peristiwa tersebut, terutama terhadap mobilitas warga.
Pasalnya, sampai saat ini belum ada upaya dan langkah konkret dari Pemkot Bogor.
Menanggapi pertanyaan warga dan sorotan dari DPRD, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim berdalih jika pihaknya masih menunggu hasil kajian yang akan dikeluarkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung sebelum menentukan langkah perbaikan jalan amblas di Batutulis.
Dedie mengatakan, perbaikan Jalan Saleh Danasasmita, membutuhkan kajian teknis yang matang. Perbaikan harus dilakukan dengan perencanaan yang tepat agar tidak terjadi kerusakan serupa di masa depan.
“Kami masih menunggu kajian cepat dari tim teknis dan Kementerian PU untuk menentukan solusi terbaik,” ucap Dedie, Sabtu (15/3/2025).
Selain perbaikan, Pemkot Bogor juga mempertimbangkan berbagai opsi lainnya termasuk rekonstruksi jalan atau pembuatan jalur alternatif. Namun, semua langkah itu masih bergantung pada hasil kajian teknis yang sedang berlangsung.
“Kami sedang mencari mekanisme dan langkah yang tepat, termasuk menentukan lokasi yang paling memungkinkan untuk dibebaskan,” lanjut Dedie.
Jika membuat jalur baru, ia menyebutkan setidaknya terdapat dua alternatif yang dipertimbangkan. Yaitu di zona hitam sebelum Mbah Dalem dan di Sumur Tujuh. Tapi, terdapat tantangan yaitu kesediaan pemilik lahan untuk menjual tanahnya.
Dedie menerangkan, jika membuat jalur baru membutuhkan lahan hingga mencapai 1.600 meter persegi. Tapi, pemilik tanah memiliki total luas lahan 5.000 meter persegi. Maka perlu ada kesepakatan apakah lahan bisa dijual sebagian atau harus sekaligus.
“Hal ini menjadi persoalan teknis yang harus dipertimbangkan, terutama dari segi biaya pembebasan lahan,” ujar Dedie.
Selain mencari jalur alternatif, masih kata Dedie, Pemkot Bogor juga menimbang opsi untuk merekonstruksi di atas area longsor. Namun, jika dilakukan potensi longsor kembali menjadi tantangan utama.
“Jika tahun depan longsor kembali terjadi, tentu ini akan menjadi masalah baru. Oleh karena itu, kami masih menunggu kajian cepat dari tim teknis serta rekomendasi dari Kementerian PU,” imbuhnya.
Masih kata Dedie, jika sebenarnya perbaikan underpass Batutulis sepenuhnya menjadi tanggung BTP Bandung. Hal itu mengingat underpass masih dalam masa pemeliharaan.
Namun yang jelas, Pemkot Bogor akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan solusi terbaik untuk memulihkan akses Jalan Danasasmita.