(Foto: Istimewa)
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Menjalani bisnis kuliner tidak hanya cukup menjaga kualitas rasa dan terus berinovasi menciptakan menu baru, namun penting juga untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan.
Poin terakhir itu sangat penting sebagai salah satu langkah marketing dan penguatan merek dagang, selain sebuah upaya untuk dapat terus bertahan di tengah ketatnya persaingan di bidang yang sama.
Hal itu telah dilakukan pemilik Tandi’s Bakery Homemade, Zahakir Haris yang menekuni bakery, pastry dan cake di Kota Bogor.
Kepada bogorprioritas.com, Sabtu (30/3/2024), pria yang juga pengajar di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bogor ini tak sungkan mengakui jika penjualan kue kering yang digelutinya itu mengalami penurunan di 2024 ini dibanding tahun sebelumnya.
Namun meski mengalami penurunan, dia menyebutkan tidak terlalu besar. Bahkan bisa dikatakan masih stabil.
(Foto: Donni/bogorprioritas.com)
“Mungkin sekarang banyak yang bisnis seperti Tandi’s Bakery Homemade. Tapi, kita nggak (hanya) menjual kue kering. Ada produk lain seperti kue-kue kecil, roti, cake dan best seller-nya tetap pisang bolen lilit mini,” papar Haris, sapaannya.
Strategi yang kini dilakoni pria ramah ini adalah dengan mengusung konsep B to B (Business to Business). Yakni di mana orang lain diperbolehkan menjual produknya tanpa menggunakan logo atau merek Tandi’s Bakery Homemade.
“Itu bisa, Kang. Diganti dengan logo ibu-ibu yang mau kerjasama dengan Tandi’s Bakery Homemade. Yang penting bisa lancar semuanya. (Tapi) Tetap kita edukasi supaya kualitas tetap sama dan terjaga,” jelas pria yang juga berprofesi chef itu.
Sebab, diakui Ketua Indonesian Chef Association (ICA) Badan Pimpinan Cabang (BPC) Bogor Raya ini, jika tidak mengadopsi trik semacam itu akan sulit untuk penetrasi pasar. Terlebih di kondisi saat ini dengan jumlah pesaing yang semakin banyak.
“Kita tinggal tingkatkan marketing relasi dan konsisten dengan kualitas produk tetap terjaga,” pungkasnya.
