(Foto: Agus Suhana/bogorprioritas.com)
Penulis: Agus Suhana
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Kota Bogor sudah sejak lama menyandang predikat sebagai Kota Sejuta Angkot. Pemberian julukan tersebut tidak lain karena banyaknya populasi jenis angkutan umum yang satu ini mengaspal di jalanan.
Sebagai upaya menghapus stigma negatif itu sekaligus mengurangi populasinya, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah dan masih akan terus berupaya mereduksi armada angkot yang saat ini masih tetap beroperasi.
Seperti ditegaskan Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, kebijakan pengurangan angkot di Kota Bogor akan terus dilanjutkan.
Ia mengatakan, pengurangan jumlah angkot ini setidaknya bisa menyisakan sekitar 2.000-an unit saja hingga akhir 2024 dari total sebanyak 3.003 angkot di Kota Bogor.
“Populasi angkot itu mengalami penurunan signifikan. Sebelumnya, pengurangan angkot di Kota Bogor sukses menekan dari 3.400 unit pada akhir 2023. Penurunan jumlah angkot ini sudah melalui proses reduksi dan penghentian angkot yang telah mencapai usia teknis,” jelas Marse, Minggu (4/8/2024).
Untuk itu, kata dia, Dishub Kota Bogor akan berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait seperti Organda, KKSU, pengusaha angkot dan penggiat angkot untuk mewujudkan target tersebut.
“Tindakan pengurangan angkot di Kota Bogor ini tidak hanya berdasarkan kebijakan Pemkot Bogor, tetapi juga mempertimbangkan kepentingan pemilik angkot,” jelas Marse.
Sebab, lanjut Marse, jumlah ideal armada angkot untuk melayani penumpang di Kota Bogor maksimal 2.000 unit.
“Idealnya, kami perkirakan jumlah angkot yang dibutuhkan berkisar antara 1.400 hingga 2.000 unit,” ujar Marse.
Dengan langkah-langkah yang diambil itu, masih kata Marse, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi layanan angkot dan memenuhi kebutuhan transportasi publik di Kota Bogor dengan lebih baik.
“Kami akan menyesuaikan dengan aturan yang berlaku, termasuk menghapus unit yang sudah tidak layak, menerapkan sistem reduksi 2:1, dan melakukan pengalihan layanan ke area yang belum terlayani,” pungkas Marse.