Program Konversi Angkot di Kota Bogor Terancam Gagal, Ini Penyebabnya

(Foto: Dok. bogorprioritas.com)

Penulis: Aysha Salsabila
Editor: Donni Andriawan S

banner 336x280

KOTA BOGOR | bogorprioritas.com Program konversi angkutan kota (angkot) 3:1 di Kota Bogor rupanya akan terganjal. Pasalnya, untuk sementara dipastikan tidak akan adanya penambahan koridor baru bagi operasional BisKita Trans Pakuan.

Sebab, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI tidak akan mengucurkan lagi subsidi melalui APBN untuk operasional BisKita Trans Pakuan seperti yang selama ini berjalan melalui skema Buy The Service (BTS).

Selanjutnya, operasional seluruh armada di empat koridor BisKita Trans Pakuan akan dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggunakan APBD. Hal ini tentu berdampak terhadap rencana konversi tiga angkot menjadi satu bus.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah, Rabu (3/7/2024), tidak menampik hal itu. Meski demikian, dirinya menegaskan tidak akan ada perubahan atas pelayanan BisKita Trans Pakuan kepada para penumpang

“Untuk sementara kami nggak mungkin nambah koridor baru. Sebab, kami harus meyakinkan tidak ada perubahan pelayanan (atas peralihan pengelolaan),” kata Syarifah.

Meski program konversi angkot terancam batal, Syarifah menyebutkan hal itu tidak akan berdampak terhadap rencana Pemkot Bogor dalam upaya menghapus angkot.

“Itu hanya sedikit, yang terbesar itu di program. Tidak adanya perpanjangan izin. Angkot yang habis masa laiknya, izinnya, tidak akan diperpanjang,” tandasnya.

Sebagai informasi, bahwa di awal perencanaannya akan ada enam koridor BisKita Trans Pakuan yang akan beroperasi dan melayani warga. Namun sampai saat ini baru empat koridor saja yang beroperasi.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *