Pemkot Bogor Bantu Lunasi Ijazah 235 Siswa

(Foto: Humas Pemkot Bogor)

Editor: Donni Andriawan S

banner 336x280

KOTA BOGOR | bogorpioritas.com Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tak tinggal diam melihat kesulitan yang harus dirasakan warganya, di antaranya di bidang pendidikan.

Melalui Dinas Pendidikan (Disdik), Pemkot Bogor memiliki program dalam membantu siswa yang tergolong keluarga kurang mampu untuk menebus ijazahnya atau yang menunggak biaya pendidikannya.

Abdul Rochman (19) salah satunya, yang terlihat murung. Pemuda asal Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat ini belum bisa bekerja atau berkeinginan melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.

Sebab, ijazahnya masih ditahan salah satu SMK swasta di Kota Bogor tempat ia pernah mengenyam pendidikan di sana.

Alasan pihak sekolah menahan ijazah Rochman karena belum melunasi iuran bulanan dan biaya pendidikan lainnya.

“Boro-boro mau kerja, niat untuk sekolah lagi saya sudah tidak ada. Selain terkendala biaya, ijazah saya juga masih tertahan di sekolah,’’ kata Rochman.

Begitu juga yang dialami Bayu Lesmana (18). Pemuda lulusan SMA swasta di Kota Bogor ini juga mengalami hal serupa, yakni terkendala biaya pendidikan saat sekolah sehingga dirinya tak bisa mengambil ijazahnya.

Dirinya berharap ada orang tua asuh atau dermawan yang bisa membantu kesulitannya mendapatkan ijazah.

“Semoga pemerintah bisa membantu untuk mendapatkan ijazahnya. Rencananya bila sudah ada ijazah kan bisa untuk melamar pekerjaan,’’ ucap Bayu.

Namun harapan Bayu dan pemuda-pemuda lulusan SMK/SMA di Kota Bogor ini bakal segera terealisasi pada 2025 ini. Hal ini karena Pemkot Bogor memastikan bakal menggelar program bantuan pelunasan biaya pendidikan pada 2025 mendatang.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Elyis Sontikasyah mengatakan, program tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu yang terkendala atau menunggak biaya pendidikannya.

“Mengacu dari Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 50 Tahun 2023, bantuan untuk di jenjang SMP dan MTS maksimal Rp 2 juta. Kemudian untuk jenjang SMA dan MA sebesar Rp 2,5 juta, sedangkan jenjang SMK Rp 3,5 juta,” jelas Elvis.

Untuk mendapatkan manfaat dari program ini, masyarakat dapat mengajukan permohonan melalui aplikasi Sahabat yang dikelola Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor.

“Melalui program ini kami berharap para pelajar atau masyarakat bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,” ucap Elyis.

Ia menyebutkan, pada 2025 terdapat 235 siswa dari 60 sekolah yang akan menerima manfaat program ini dengan usulan jumlah tunggakan mencapai Rp 524.268.000.

Sementara untuk jenjang SMA, MA, MK terdapat 1.474 orang siswa dari 85 yang mendapat manfaat program ini dengan anggaran hingga mencapai Rp 4.839.500.000.

Adapun pembahasan mengenai program ini telah dibahas Pemkot Bogor bersama DPRD dan para kepala SMA, MA, SMK se-Kota Bogor serta Kantor Cabang Dinas (KCD), Selasa (5/11/2024) silam.

Kepala Bagian (Kabag) esejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor, Abdul Wahid mengatakan, belum dapat memastikan total anggaran yang akan dikeluarkan dalam program tersebut karena menunggu jumlah akhir ijazah yang akan ditebus.

Program pelunasan biaya pendidikan ini diakui Wahid menjadi aspirasi yang banyak disampaikan oleh masyarakat. Melalui program ini ia berharap para penerima manfaat bisa melamar kerja dengan ijazah yang mereka miliki.

Namun ia menekankan pelaksanaan program ini berpegang kepada aturan Perwali Kota Bogor. Calon penerima program ini ialah siswa Kota Bogor yang berdomisili Kota Bogor.

Sebagai informasi, awal tahun DPRD Kota Bogor menganggarkan Rp 7,5 miliar untuk menebus ijazah 2.500 siswa kurang mampu yang masih tertahan di sekolah swasta. (*)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *