(Foto: Donni/bogorprioritas.com)
Penulis: Aysha Salsabila
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – BisKita Trans Pakuan Kota Bogor dihentikan layanannya hingga sekitar sebulan ke depan terhitung Rabu (1/1/2025).
Dampak dari penghentian operasional transportasi umum ini sangat dirasakan warga yang menjadi pengguna setianya, bahkan hingga mendapat sorotan dari para wakil rakyat yang ada di DPRD Kota Bogor.
Sebagai pengganti sementara armada BisKita, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengatakan, ada beberapa moda transportasi yang bisa menjadi alternatif pilihan untuk dapat tetap memberikan layanan kepada masyarakat.
Namun demikian, pihaknya terlebih dulu akan menggelar rapat bersama Penjabat (Pj) Sekda Kota Bogor Hanafi.
Dijelaskan Marse, alternatif pertama yang bisa dipilih yaitu angkutan kota (angkot) yang dikelola oleh Organda Kota Bogor.
Dipilihnya angkot karena selama ini trayeknya masih beririsan dengan rute yang dilayani oleh BisKita Trans Pakuan.
“Kami akan koordinasi dengan Organda, apakah dimungkinkan ada trayek tertentu yang bisa dialihkan,” ucap Marse, Kamis (2/1/2025).
Untuk pilihan kedua yaitu armada bus sekolah yang jumlahnya hanya sebanyak tiga unit.
Tapi, untuk opsi kedua ini masih harus dilakukan pembahasan lebih lanjut lantaran terbatasnya jumlah armada dan jam sekolah yang tidak sama.
“(Tapi) Ada ide lain, yakni mungkin saja kendaraan operasional kepala dinas kami berdayakan untuk membantu pelayanan masyarakat. Nanti kami tempatkan di Shelter BisKita Trans Pakuan untuk mrmberikan pelayanan. Tapi, itu perlu dibahas teknis dan oprasionalnya,” papar Marse.
Dengan kondisi yang ada saat ini di lapangan, dirinya menyarankan supaya masyarakat untuk memilih moda transportasi lain sementara waktu. Miisalnya menggunakan ojek online ataupun moda transportasi lain. Apalagi awal pekan depan para pelajar akan kembali masuk sekolah setelah libur panjang.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Bogor melalui Dishub menghentikan sementara layanan BisKita Trans Pakuan di semua koridornya sejak Rabu (1/1/2025).
Kebijakan tersebut menyusul adanya evaluasi dan transisi perubahan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang mengelola BisKita Trans Pakuan kepada Direktorat Jendral (Ditjen) Integrasi Transportasi Multimoda.
