Nasib Warga Kian Merana Imbas Longsor Batutulis yang Terlunta

(Foto: Dok. bogorprioritas.com)

Penulis: Panca Mega
Editor: Donni Andriawan S

banner 336x280

KOTA BOGOR | bogorprioritas.com Dua bulan sudah berlalu paska peristiwa tanah amblas Jalan Saleh Danasasmita di Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, yang terjadi pada 4 Maret 2025.

Mulai dari mobilitas, akses, hingga kebutuhan dasar warga semua berubah drastis sejak saat itu.

Kesulitan pun mulai mereka rasakan, khususnya bagi 135 kepala keluarga yang bermukim di RW 08 Kelurahan Batutulis, yang notabene permukimannya berada di sekitar lokasi jalan terputus.

Selain kesulitan mengakses angkutan umum, warga setempat juga mengeluhkan sumber penghidupan yang kini mati.

Namun keluhan juga turut dirasakan banyak warga lainnya yang ada di Kelurahan Cipaku, Kelurahan Ranggamekar hingga Kelurahan Pamoyanan.

Tapi, dari semua keluhan itu mereka memiliki harapan yang sama khususnya terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan DPRD sebagai mitra strategis dalam mengelola dan mengawal arah kebijakan dan program kerja, yaitu agar dapat bersama-sama menyediakan kembali warga akses jalan seperti sedia kala.

Kondisi keramaian suasana malam yang hidup di kawasan Cipaku sebelum terjadi tanah amblas Jalan Saleh Danasasmita. (Foto: Dok. bogorprioritas.com) 

Menurut mereka, kesabaran selama dua bulan terakhir ini sudah lebih dari cukup dan meminta kepada para pemangku kepentingan untuk segera bergerak cepat menangani persoalan Batutulis.

Mahmudi, mengaku sudah sangat geram dengan lambannya penanganan Pemkot Bogor. Padahal setidaknya mengambil langkah sementara untuk sekadar membuka akses yang sedikit lebih representatif untuk memudahkan mobilitas warga.

“Kita ini warga, rakyat biasa, orang kecil, cuma bisa kesel sendiri dan terus sabar aja sama kondisi sekarang. Kita teriak-teriak menyampaikan aspirasi juga percuma, nggak ada yang dengerin, nggak ada yang nolongin. Orang kecil mah dianggap,” papar Mahmudi kepada bogorprioritas.com, Jumat (23/5/2025).

Kekesalan senada juga disampaikan, warga Cipaku berinisial LS. Ia pun meminta supaya Pemkot Bogor membantu memfasilitasi dirinya agar dapat kembali menjalankan usahanya yang kini mati suri akibat jalan longsor.

“Saya teh udah susah, sekarang udah mau tiga bulan ini makin susah. Susah cari buat makan, karena jualan saya sekarang ikutan mati gara-gara jalan longsor. Sepi pembeli, angkot sama orang-orang yang biasa beli jadi nggak lewat sini. Coba atuhlah Pemkot teh kasih saya solusi, bantuan,” ujarnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *