(Foto: Prokompim Kota Bogor)
Penulis: Aysha Salsabila
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Kota Bogor mengalami krisis guru di semua satuan jenjang pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.
Hal ini terungkap berdasarkan data terbaru dalam rapat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Tahun 2024, bahwa Kota Bogor saat ini kekurangan sekitar 1.200 guru.
Soal ini pun bahkan telah dibahas dalam rapat kerja Komisi IV DPRD Kota Bogor bersama Dinas Pendidikan (Disdik) yang digelar pada Rabu (16/4/2025).
Bahkan dalam rapat kerja itu terungkap pula jika jumlah krisis guru ini melonjak dari angka sebelumnya yang diperkirakan hanya 800 orang menjadi 1.200 orang. Rinciannya, sekitar 900 guru dibutuhkan di tingkat Sekolah Dasar (SD), sementara 300 guru lainnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menanggapi kondisi tersebut, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengaku menaruh perhatian yang sama dengan legislatif.
Dia menuturkan, kekurangan guru bukan hanya terjadi di Kota Bogor saja. Karena, di banyak wilayah lain pun merasakan kondisi serupa.
Oleh sebab itu, Dedie mengatakan merangkul asosiasi kepala daerah untuk melakukan audiensi ke pemerintah pusat dalam mengatasi persoalan kekurangan guru.
“Bisa lewat Asosiasi Pemerintah Kota (APEKSI), bisa lewat asosiasi bupati atau bisa juga melalu asosiasi gubernur untuk menyampaikan yang sama,” kata Dedie, Senin (28/4/2025).
Untuk mengatasi hal itu, wali kota juga menyebutkan, akan menempuh program merger sekolah yang skemanya akan dimulai tahun ini.
Ada belasan sekolah jenjang SD yang bakal dimerger dalam waktu dekat. Langkah ini dilakukan agar bisa menyelaraskan antara rasio guru dan siswa.
“Nanti ke depan kami merger yang lain, supaya rasio antara siswa dengan ketersediaan guru bisa terpenuhi,” tutup Dedie.
