(Foto: Istimewa)
Penulis: Agus Suhana
Editor: Donni Andriawan S
KABUPATEN BOGOR | bogorprioritas.com – Kasus kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya selalu tinggi. Faktor perilaku, keahlian, kedisiplinan dan pemahaman soal tertib serta keselamatan yang masih sangat minim menjadi pemicunya.
Tidak jarang kecelakaan fatal melibatkan pengendara usia produktif, bahkan para pelajar di bawah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) banyak ditemui yang sudah mengendarai sepeda motor yang secara regulasi jelas melanggar aturan karena dinilai belum kompeten dan memenuhi syarat untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Berangkat dari keprihatinan dan tingginya fatalitas kecelakaan yang sering kali melibatkan pelajar, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) mengimbau agar para pelajar tidak mengendarai sepeda motor saat bersekolah.
“Karena memang anak-anak SD, SMP, kan tidak punya SIM. Seyogyanya itu juga orang tua bisa memberikan pembelajaran kepada anak,” ujar Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Bambang Tawekal, Jumat (2/5/2025).
Kalau pun menggunakan sepeda motor, imbuhnya, mereka diantar dan dijemput orang tuanya. Tidak diperbolehkan mengendarainya sendiri.
“Tapi kalau misalnya harus pakai sepeda motor, ya diantar oleh orang tuanya. Tidak harus mereka membawa (sepeda motor) sendiri, itu kan bahaya juga,” ucap Bambang.
Apalagi para siswa yang mengendarai sepeda motor di jalanan arteri dengan kondisi lalu lintas ramai dan sangat berisiko terhadap keselamatan mereka.
“Lebih baik orang tua mengantarkannya atau dengan orang-orang terdekat. Sehingga anak lebih nyaman, aman ketika yang bersangkutan bersekolah di sekolah masing-masing,” tutur Bambang.
Imbauan itu, masih kata Bambang, tak terkecuali bagi siswa yang bersekolah di wilayah perkampungan. Tetap dilarang membawa sendiri sepeda motor.
Oleh sebab itu, pihaknya akan membahas lebih lanjut mengenai hal ini bersama pihak-pihak terkait.
“Masuk bagian dari yang akan kita bahas dengan kepolisian, itu karena kepolisian mengatur tentang aturan-aturan anak boleh atau tidaknya. Kita belum jajaki lebih lanjut, kita akan komunikasi, koordinasi lebih lanjut dengan kepolisian terkait dengan ini,” tutup Bambang.