Jadi Wakil Rakyat Pertama yang Datang ke Lokasi Longsor Batutulis, Hakanna: Kasihan Warga Terisolir dan Butuh Perhatian Ekstra

(Foto: Panca Mega | bogorprioritas.com)

Penulis: Panca Mega
Editor: Donni Andriawan S

banner 336x280

KOTA BOGOR | bogorprioritas.com Dua bulan paska peristiwa tanah amblas Jalan Saleh Danasasmita dan longsor pada dinding underpass Batutulis di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada 4 Maret lalu, proses rencana perbaikan dan pembangunan trase jalan pengganti yang terputus hingga saat ini masih terus berproses.

Berbagai kunjungan dan peninjauan telah dilakukan mulai dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bahkan hingga pemerintah pusat, namun sayangnya tidak ada satu pun wakil rakyat khususnya dari daerah pemilihan Bogor Selatan yang datang hanya untuk sekadar menyapa dan menanyakan keresahan mereka.

Baru kemudian ada satu anggota DPRD Kota Bogor yang akhirnya menunjukkan atensi dan turut memberikan empatinya kepada warga RW 08 Kelurahan Lawanggintung yang terdampak langsung atas peristiwa tersebut, yaitu Hakanna.

Legislator yang berasal dari daerah pemilihan Bogor Selatan itu telah berkunjung ke lokasi dan melakukan dialog bersama sejumlah perwakilan warga, Kamis (8/5/2025) lalu.

“Intinya saya ke sana terkait keluh kesah mereka yang terisolir, yaitu warga RW 08 atas amblasnya Jalan Saleh Danasasmita,” kata Hakanna kepada bogorprioritas.com, Minggu (11/5/2025).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebutkan, di satu sisi warga sendiri menyadari jika hal itu merupakan musibah. Namun, di sisi lain mereka menginginkan adanya solusi sementara dari pihak terkait khususnya dengan berbagai utilitas di sekitar lokasi yang masih tersisa. Karena mereka khawatir terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

“Walaupun sempat ada pekerjaan yang dilakukan di lokasi jalan amblas, namun berdasarkan komunikasi yang saya lakukan kepada pihak PT KAI bahwa diakui masih berproses. Tapi, masih sangat banyak hal yang mestinya dirapikan,” ucap Hakanna.

Wakil Ketua Komisi I itu melanjutkan, bahwa warga mengaku terisolir dan sangat kesulitan melakukan berbagai aktivitas seperti halnya bersekolah, mencari nafkah atau bahkan hanya sekadar berbelanja kebutuhan sehari-hari.

“Seperti cerita mereka ke saya. Jika tadinya mereka (orang tua) hanya cukup mengeluarkan biaya antara Rp 3.000 sampai Rp 5.000 saja. Tapi, sekarang (membengkak) bisa sampai Rp 30.000 untuk ongkos anak sekolah saja. Kita bayangkan saja jika kondisi ini berlangsung lama,” ungkap Hakanna.

Selain itu, masih kata Hakanna, jika dibiarkan berlarut-larut akan berpotensi menimbulkan konflik. Karena, warga di sana ikut terdampak dengan kebisingan dan kesemrawutan lantaran banyaknya kendaraan roda dua yang kini banyak melintas di sekitar permukiman mereka dengan kondisi jalanan yang sangat sempit dan posisi rumah yang berdekatan.

“Sekarang (warga) terganggu, jadi berisik. Nah, itu bisa jadi pemicu konflik juga. Apalagi mereka juga sudah terdampak bencana itu, ditambah dengan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal-hal ini harus ikut juga diperhatikan,” ujarnya.

Meski demikian, dirinya meyakini jika saat ini Pemkot Bogor tidak tinggal diam dan sedang melakukan upaya-upaya penanganan percepatan di Batutulis.

“Tapi, kembali lagi bahwa warga menginginkan setidaknya ada solusi sementara agar tidak kesulitan dalam menjalankan aktivitasnya. Apalagi di lingkungan RW 08 itu mayoritas memang sangat membutuhkan perhatian dan bantuan, mengingat kebanyakan kepala keluarga di sana berprofesi sebagai buruh harian lepas terutama dalam memenuhi kebutuhan hidup seperti untuk membiayai anak-anak mereka bersekolah cukup kesulitan,” papar Hakanna.

Oleh karena itu, Hakanna berharap agar semua pihak terkait bisa lebih berkoordinasi dan berkolaborasi untuk minimal memberikan solusi sementara bagi 135 kepala keluarga yang terdampak langsung.

“Sambil menunggu proses yang saat ini sedang berjalan, diharapkan bisa lebih dipercepat termasuk kemungkinan bahaya susulan yang akan mengancam keselamatan di lokasi tanah amblas,” tutup Hakanna.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *