Sejumlah bus terlihat ngetem di Kawasan Simpang Ciawi, Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. (Foto: Muhammad Adnan/Bogorprioritas.com)
Penulis: Muhammad Adnan
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | Bogorprioritas.com – Terkesan diabaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor lantaran wilayahnya berada jauh dari pusat kota yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor, kawasan Simpang Ciawi di Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, seolah jauh dari perhatian.
Pasalnya, kawasan ini dibiarkan kumuh dan semrawut selama bertahun-tahun. Banyaknya pedagang kaki lima (PKL), “angkutan gelap” yang biasa dikenal penumpang sebagai omprengan, hingga angkot dan bus yang ngetem dan menjadikan kawasan ini sebagai terminal bayangan, menambah kekumuhan.
Padahal sejatinya, kawasan perbatasan ini semestinya mendapatkan perhatian ekstra dari Pemkot Bogor lantaran sebagai pintu masuk dari wilayah Selatan Kota Bogor yang seharusnya ditata khususnya secara visual agar cantik secara estetika.
Akibatnya, tak sedikit warga bernada sumbang dan mengeluhkan kondisi tersebut. Mereka meminta agar Pemkot Bogor melalui Dinas terkait hingga aparatur di wilayah untuk segera mengambil tindakan dan kebijakan untuk membenahi kawasan tersebut menjadi lebih rapi dan tertata seperti halnya kawasan lain di Kota Bogor.
Sumpena, warga Kelurahan Harjasari mengaku sudah geram melihat kekumuhan di wilayahnya. Ia ingin agar kawasan permukimannya itu bisa rapi dan tertata layaknya wilayah lain di Kota Bogor.
“Jujur kalau ngomongin (kesemrawutan) di Ciawi itu sebenarnya sudah kesal. Kumuh, berantakan, semrawut, semuanya bercampur. Jangan cuma karena alasan cari makan tapi malah mengganggu kenyamanan dan ketertiban. Warga jadi terganggu,” keluhnya.
Begitu pun yang dikatakan Idris, warga lainnya. Ia pun tak kalah sinisnya menanggapi kondisi tersebut dan apatis akan keseriusan pemerintah dalam menertibkan kondisi di Ciawi.
“Pernah beberapa kali ada penertiban, tapi nggak bertahan lama. Akhirnya udah bisa ditebak, ya begitu lagi. Kumuh lagi. Yang jualan banyak, yang ngetem juga pada balik lagi,” ujarnya.
Atas dasar itulah, keduanya meminta supaya Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan Simpang Ciawi. Harapan mereka tentu saja kesemrawutan di wilayah itu bisa berkurang dan tak ada lagi terminal bayangan.
“Mending kayak dulu lagi aja, lampu merahnya (dari arah Tajur) dihidupkan, difungsikan. Lalu lintas lancar, pemandangan nggak semrawut dan warga juga senang,” harap Sumpena.