(Foto: donni | bogorprioritas.com)
Penulis: Devina Putri
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Setelah dua koridor BisKita Trans Pakuan beroperasi kembali melayani penumpang di Koridor 1 dan Koridor 2, kini dua koridor lainnya siap mengaspal kembali.
Kedua koridor baru yang akan beroperasi di Kota Bogor ini direncanakan akan dimulai pada 6 Oktober 2025.
Untuk melayani penumpang, telah disiapkan puluhan armada BisKita Trans Pakuan.
Dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto, dua koridor BisKita Trans Pakuan itu masing-masing K5 dan K6.
“Untuk Koridor 5 (K5) jumlahnya 11 armada. Kemudian Koridor 6 (K6) jumlahnya 10 armada. InsyaAllah beroperasi 6 Oktober 2025,” kata Sujatmiko.
Untuk Koridor 5, nantinya armada BisKita Trans Pakuan melayani rute Ciparigi-Stasiun Bogor. Sedangkan Koridor 6 beroperasi di rute Parung Banteng-Stasiun Bogor.
“Koridor K6 itu dari Parung Banteng sampai dengan Stasiun Bogor. Kemudian K5 juga sama, dari Ciparigi tembus di Stasiun Bogor,” jelas Sujatmiko.
Untuk detail jalur yang akan dilintasi armada di Koridor 5, nantinya BisKita Trans Pakuan berangkat dari Ciparigi-Jalan Raya Pemda Kabupaten Bogor-Kedung Halang Talang-Jambu Dua-Jalan Ahmad Yani-Air Mancur-Jalan RE Martadinata-Jalan Merdeka-Jalan MA Salmun-Jalan Mayor Oking (Stasiun Bogor).
“Pulangnya, dari Stasiun Kereta, terus lewat Jalan Kapten Muslihat, Jalan Juanda, Jalan Sudirman, Jalan Pemuda, Jambu dua, lalu ke (Jalan) Abdullah Bin Nuh, dan balik lagi sampai ke Ciparigi,” terang Sujatmiko.
Sementara detail untuk jalur Koridor 6, armada BisKita Trans Pakuan akan mulai berangkat dari Parung Banteng-Pandu Raya-Jambu Dua-Jalan Ahmad Yani-Jalan RE Martadinata-Air Mancur-Jalan Merdeka, Jalan MA Salmun-Jalan Mayor Oking (Stasiun Bogor).
“Kemudian rute pulangnya dari stasiun kereta lanjut ke Jalan Kapten Muslihat, melintasi Jalan Juanda, berlanjut ke Jalan Sudirman, melewati Jalan Ahmad yani, Jambu dua dan terakhir balik lagi ke Parung banteng,” papar Sujatmiko.
Untuk tarifnya sendiri, kedua koridor baru ini tetap menggunakan tarif yang lama. Yaitu sebesar Rp 4.000 dengan cara pembayaran non-tunai atau menggunakan uang elektronik (e-money).