(Foto-foto: Dok. Panitia Reuni SMA PGRI 1 Kota Bogor)
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Gagasan memang bisa muncul dimana saja dan datang begitu saja meski pada awalnya hanya berupa pembicaraan biasa dan bahkan sekadar gurauan.
Namun siapa sangka jika hal yang tak disengaja itu justru bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa, yang terkadang di luar ekspektasi.
Seperti halnya yang diceritakan para panitia Reuni SMA PGRI (SMAPI) PGRI 1 Kota Bogor angkatan 1997 melalui pesan tertulisnya kepada bogorprioritas.com, Rabu (28/5/2025).
Melalui salah seorang panitianya, Puti Andhika bahwa sedianya rencana acara reuni itu berawal saat ia bersama tiga teman lainnya, Lini Meutia, Venuzah dan Sutji Sulitya tengah kumpul bareng di sebuah coffee shop untuk bernostalgia.
“Dari situlah terbesit dan tercetus ide pengen bikin reuni khusus angkatan 97 aja. Pokoknya kita berempat pede (percaya diri) aja deh,” ungkap Puti.
Setelah disepakati, lanjut Puti, persiapan untuk bisa kembali bernostalgia dengan teman-teman putih abu-abu ini sekitar tiga sampai empat bulan saja.
Terbilang singkat untuk mengumpulkan banyak orang yang setelah berpuluh tahun terpisahkan, mengingat tidak semua teman seangkatan dapat dengan mudah dihubungi dengan berbagai alasan.
“Mungkin ada persiapan dari awal tercetus ide itu tiga atau empat bulan. Kami cari-cari kontak teman-teman yang lain dari mulut ke mulut. Dikumpulin lalu dikontak satu per satu,” jelas Puti mengisahkan perjuangannya.
Lini Meutia, panitia lainnya menambahkan, lantaran acara yang tidak melibatkan sponsor, maka anggaran untuk menggelar temu kangen itu murni berasal dari donatur teman-teman dan panitia.
“Kami panitia ingin memberi yang terbaik buat teman-teman yang hadir. Acara sederhana tapi dibuat mengesankan. Alhamdulillah terlaksana dengan meriah dan semuanya happy dan puas,” kenang Lini.
Lini kembali sedikit menceritakan asal muasal reuni tersebut, yang dikatakannya jika rencana awal hanya sebatas acara sederhana namun tetap digarap secara serius dan terorganisir.
“Niat paling banyak 50 peserta udah bagus banget, tapi ternyata melebihi ekspektasi. Malah tambah-tambah daftar on the spot juga. Teman-teman alumni juga ikut membantu moril dan materil,” papar Lini.
“Di dalam acara semua ikut happy. Yang paling penting gak ada ‘gank-gank-an’, semua berbaur menikmati acara, foto bersama, bahkan hingga hari ini (hari ketiga pascaacara) teman-teman masih belum move on dari acara reuni. Terima kasih kepada semua pihak, ternyata setelah 28 tahun tidak berjumpa, mereka masih sesolid itu,” tutup Lini.