(Foto: Panca Mega/bogorprioritas.com)
Penulis: Panca Mega
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Jalan Raya Tajur, Kota Bogor yang menghubungkan antara Ciawi (Bogor Selatan) dan Sukasari (Bogor Timur) yang belum genap dua pekan ditambal kini kondisinya sudah berlubang kembali.
Di ruas jalan sepanjang kurang lebih 4,7 kilometer itu kini lubang-lubangnya telah berubah kembali menjadi jebakan bagi para pengendara, khususnya pengguna roda dua.
Sebab, cuaca yang masih kerap diguyur hujan membuat lubang jalan tak terlihat oleh pengendara lantaran tertutup genangan air. Kondisi tersebut tentu sangat membahayakan pengguna jalan.
Pantauan bogorprioritas.com, Senin (18/3/2024), material aspal yang digunakan untuk menambal tampak berserakan di sekitar lubang seperti butiran pasir yang rapuh sehingga mudah terseret ban kendaraan, tiupan angin maupun guyuran air hujan.
Kembali rusak dan berlubangnya ruas Jalan Raya Tajur itu pun menjadi pertanyaan warga dan dikeluhkan pengguna jalan, mengingat perbaikan atau perawatan yang dilakukan pihak terkait belum begitu lama dikerjakan.
“Nggak habis pikir aja Mas, (Lubang di Jalan Raya Tajur) ini kan baru aja dibenerin. Belum lama banget, belum ada dua minggu. Tapi sekarang udah pada bolong-bolong lagi, rusak lagi,” ujar Sapta heran, warga Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur.
Pertanyaan serupa juga disampaikan Reza, warga Kelurahan Pakuan, Kecamatan Bogor Selatan, yang mempertanyakan kualitas material aspal dan metode perbaikan yang terkesan asal-asalan.
“Ini sih saya ngomongnya sebagai orang bodoh aja ya Mas, yang nggak ngerti soal teknik. Masa iya kalau aspalnya bagus, pekerjaannya bener, jalanan udah pada bolong lagi. Kan nggak mungkin, dan jangan pernah nyalahin hujan (cuaca). Kalau semuanya sesuai spek kan mggak mungkin hasilnya kayak sekarang,” tuturnya.
Sementara permintaan pengguna jalan juga disuarakan Ilham, yang berharap supaya pemerintah melalui pihak ketiga yang ditunjuk mengerjakan proyek pemeliharaan jalan untuk benar-benar berkomitmen dan bertanggung jawab.
“Karena, jangan sampai perbaikan atau penambalan lubang-lubang jalan ini hanya untuk segelintir oknum yang memiliki kepentingan. Artinya, supaya proyek-proyek ini terus ada, terus berjalan, yang otomatis jadi ladang pekerjaan atau ladang mencari cuan yang menyimpang. Sementara kepentingan kita sebagai rakyat, pengguna jalan nggak dipikirin keselamatannya,” paparnya.
Dikutip dari laman binamarga.pu.go.id, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 5.2 Provinsi Jabar merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap jalan nasional wilayah Bogor, Leuwiliang, Jasinga, dan Cigelung di perbatasan Provinsi Banten.
Adapun PPK 5.2 Provinsi Jawa Barat merupakan bagian dari delapan Satuan Kerja (Satker) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta–Jawa Barat yang menangani ruas jalan nasional di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat.