Ilustrasi hari H pemungutan suara di TPS. (Foto: Dok. Bogorprioritas.com)
Penulis: Aysha Salsabila
Editor: Panca Mega
KOTA BOGOR | Bogorprioritas.com – Banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mengalami sakit dan bahkan hingga meninggal pada penyelenggaraan Pemilu 2019, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor diminta untuk menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) keliling.
Selain nakes keliling, Pemkot juga diminta mendirikan posko kesehatan untuk memantau 20.381 petugas KPPS yang tersebar di 2.904 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Bogor berpredikat baik dalam pelayanan kesehatan. Kita ingin kesehatan KPPS Kota Bogor terjaga dengan baik tanpa ada dampak fatal meninggal dunia. Untuk itu Dinkes bisa segera buka posko kesehatan, nakesling ataupun ambulans mobile di tiap-tiap TPS,” kata Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, Rabu (31/1/2024).
Usul nakes keliling dan posko kesehatan itu, ucap Atang, diperlukan untuk memastikan petugas KPPS mendapatkan layanan kesehatan yang memadai dan sigap. Sehingga risiko fatal jatuh sakit hingga meninggal dapat diminimalisasi bahkan dihindari.
Karena, menurut Atang, tantangan kesehatan para petugas KPPS perlu dipastikan ulang seiring dengan jumlahnya yang bertambah termasuk TPS yang meningkat. Dinkes melayani lebih banyak petugas KPPS dibanding pemilu sebelumnya.
Menurut dia, pemeriksaan kesehatan dini petugas KPPS sangat diperlukan untuk memastikan stamina mereka cukup baik hingga hari H pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Pemeriksaan rutin dan pemberian vitamin dalam dua pekan jelang pemilu berlangsung dapat diimbau di Puskesmas-Puskesmas yang ada di 68 kelurahan se-Kota Bogor.
“Mengingat beban kerja yang cukup berat, kita juga mendorong agar ada suplai suplemen dan vitamin bagi petugas KPPS. Termasuk, memperhatikan keamanan makanan untuk menjaga tenaga petugas KPPS,” papar Atang.
Sebagai informasi, pada penyelenggaraan Pemilu 2019 terdapat dua orang Petugas KPPS di Kota Bogor meninggal dan delapan orang lainnya menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
