Antisipasi Gempa-Tsunami Prediksi BMKG, Ini Langkah BPBD Kota Bogor

Kota Bogor, News73 Dilihat

(Foto: Istimewa)

Editor: Donni Andriawan S

banner 336x280

KOTA BOGOR | bogorprioritas.com Mitigasi telah dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya megathrust Indonesia seperti yang disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menyinggung kekhawatiran ilmuwan Indonesia soal seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.

Bahkan BMKG menyebutkan gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu, dan diperkirakan Megathrust Selat Sunda bisa memicu gempa dahsyat dengan kekuatan maksimal M 8,7 dan Megathrust Mentawai-Siberut M 8,9.

Menyikapinya, Kepala BPBD Kota Bogor Hidayatulloh kepada bogorprioritas.com mengatakan, mitigasi telah dilakukan dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana. Mulai dari tingkat terbawah di RT/RW dan kelurahan hingga komponen lainnya.

“Melalui pihak kelurahan juga (diinstruksikan) membuat laporan untuk dilanjutkan ke dinas terkait untuk intervensi Rutilahu, RTLH, BSTT, dan sebagainya, termasuk penentuan titik-titik kumpul untuk evakuasi saat terjadinya bencana,” jelas Hidayatulloh, Selasa (13/8/2024).

Selain hal di atas, lanjut dia, edukasi telah disampaikan sebagai bagian dari pra-bencana, termasuk dilibatkannya peran aktif masyarakat itu sendiri dalam hal kesiapsiagaan bencana.

“Mereka ini di antaranya masyarakat, relawan termasuk Forum Risiko Bencana (FRB) tingkat kota untuk sama-sama bersinergi mulai dari pendampingan dan peningkatan kapasitas mereka dalam menyampaikan ragam informasi kepada warga terkait kebencanaan,” papar Hidayatulloh.

Untuk wilayah yang masuk zona rawan sendiri sudah terpetakan, lebih dominan mereka yang tinggal di bantaran sungai atau dengan topografi berbukit yang sangat rawan terhadap bencana longsor dan gempa bumi.

“Kedua kelompok masyarakat inilah yang harus terus didampingi dan diingatkan aparatur wilayah agar selalu siap siaga bencana,” lanjut Hidayatulloh.

Namun yang jelas, semua tim yang bergabung di satgas bencana ini akan bergerak sesuai dengan tupoksinya masing-masing termasuk masyarakat itu sendiri. Mengingat bencana bisa terjadi kapan saja.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *