Kepala Disdik Kota Bogor, Herry Karnadi. (Foto: Istimewa)
Penulis: Panca Mega
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Kondisi keamanan di sejumlah kota besar Indonesia sudah mulai kondusif pascademonstrasi besar-besaran yang berlangsung selama tiga hari sejak Kamis (28/8/2025) hingga Sabtu (30/8/2025).
Meski demikian, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mengeluarkan kebijakan untuk menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri maupun swasta.
Langkah tersebut diambil, dikatakan Kepala Disdik Kota Bogor, Herry Karnadi, Minggu (31/8/2025), sebagai upaya pihaknya dalam merespon situasi dan kondisi yang berkembang di tanah air.
“Walau Kota Bogor dalam keadaan kondusif, hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi perkembangan situasi, membantu pihak keamanan dalam menjaga dan memulihkan keamanan serta mengurangi kekhawatiran orang tua,” jelas Herry.
Meskipun para siswa diliburkan, namun Harry meminta agar para guru tetap mengajar dari sekolahnya masing-masing.
Aksi unjuk rasa mahasiswa di Kota Bogor, Kamis (28/8/2025). (Foto: Panca Mega | bogorprioritas.com)
“Kepada orang tua dihimbau agar menjaga dan membimbing putera/puterinya serta memastikan mereka tetap dalam pengawasan. Karena PJJ bukan berarti libur, tetapi tetap belajar di rumah,” kata Herry.
Seperti diketahui, gelombang aksi unjuk rasa terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia. Dengan eskalasi tertinggi terjadi di Jakarta.
Aksi unjuk rasa yang diawali atas tuntutan penghapusan tunjangan bagi anggota DPR itu berlanjut setelah seorang pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan (21), tewas ditabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam.
Akhirnya demontrasi besar diikuti berbagai daerah lain di tanah air. Tidak saja menimbulkan kerugian besar lantaran banyaknya bangunan dan fasilitas publik yang dirusak, aksi-aksi di daerah pun bahkan hingga menimbulkan banyak korban jiwa.