LRT Jabodebek Tembus Kota Bogor, Terminal Baranangsiang Jadi TOD

Headline, Kota Bogor, News277 Dilihat

(Foto: Katadata)

Penulis: Aysha Salsabila
Editor: Donni Andriawan S

banner 336x280

KOTA BOGOR | Bogorprioritas.com – Terminal Baranangsiang di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, nantinya akan menjadi kawasan Transit Orienred Development (TOD).

Di mana akses transportasi massal akan terkoneksi satu sama lain, termasuk Lintas Raya Terpadu/Light Rail Transit (LRT) dan kereta dalam kota (trem).

Hal itu dikatakan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Kamis (18/1/2024), menanggapi rencana pemerintah pusat yang akan membangun jalur perlintasan LRT Jabodebek hingga ke Terminal Baranangsiang.

“LRT ini sebagai pemicu pembangunan percepatan trem Kota Bogor. Presiden sudah menyampaikan LRT Jabodebek akan berakhir di Baranangsiang, maka kami mencoba mencari solusi,” ungkap Dedie.

Menurut dia, mobilitas masyarakat di pusat kota akan terbantu apabila trem terintegrasi dengan LRT Jabodebek.

Selain itu, dorongan terhadap pemanfaatan transportasi publik akan semakin cepat dilakukan.

“Tentu pergerakan masyarakat ini harus dipertimbangkan, enggak mungkin di kotanya berantakan. Makanya, antara Terminal Baranangsiang, Stasiun Paledang, Stasiun Bogor, dan titik keramaian lain harus diintegrasikan,” ucap Dedie.

Ia menyampaikan, kehadiran trem akan sangat berpengaruh terhadap penataan transportasi di Kota Hujan.

Oleh sebab itu, imbuhnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menyiapkan berbagai aspek untuk merealisasikannya.

“Persiapan Kota Bogor adalah mengintegrasikan moda tranportasi yang jadi proyek strategis nasional itu. Jadi kita integrasikan dengan trem,” tuturnya.

Pemkot Bogor juga, lanjut Dedie, telah menyiapkan Peraturan Wali Kota (Perwali) untuk mengakselerasi percepatan pembangunan trem.

Ada pun Perwali tersebut menugaskan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Trans Pakuan Kota Bogor untuk melakukan finalisasi terhadap hasil feasibility study atau studi kelayakan yang telah dilakukan oleh konsultan asal Perancis, Colas Rail.

Perumda Trans Pakuan juga diberi tugas untuk membahas soal skema pembiayaan trem, salah satunya lewat kerja sama dengan para investor.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *