(Foto: Donni | bogorprioritas.com)
Penulis: Andri Budiman
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Sudah sejak lama kawasan Simpang Ciawi yang menjadi perbatasan antara Kota/Kabupaten Bogor kerap diwarnai kemacetan, dan kesemrawutan menjadi pemandangan sehari-hari di lokasi ini.
Oleh karena itu, untuk mencoba mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama pengembang Perumahan Rancamaya dan operator Jalan Tol Bocimi akan membangun On/Off Ramp Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang menghubungkan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Menandai rencana tersebut dilaksanakan penandatanganan kesepahaman bersama antara Pemkot Bogor, PT Suryamas Dita Makmur dan PT Trans Jabar, di Ruang Mapple Rancamaya Golf and Country Club, Selasa (15/7/2025).
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan proyek ini diharapkan menjadi solusi cepat dan permanen atas persoalan lalu lintas di wilayah Ciawi yang selama ini sulit diatasi karena pembagian kewenangannya yang kompleks.
“Solusi paling cepat dan mungkin adalah memanfaatkan akses ramp off dan ramp on di Rancamaya dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk PT Trans Jabar Tol dan PT Suryamas Duta Makmur sebagai pengembang,” kata Dedie.
Keberadaan jalur masuk dan keluar tol ini diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat ke Bogor Selatan tanpa harus melewati perempatan Ciawi, serta memberikan alternatif bagi pengendara dari Sukabumi, Cibedug, dan Cisarua.
(Foto: Istimewa)
“Kami juga meminta PT Trans Jabar Tol untuk mengkaji pembangunan Bogor Inner Ring Road (BIRR) yang dapat tersambung dengan BORR. Mungkin nanti BORR itu akan ada ramp off juga ramp in-nya di Maseng. Kami minta juga diadakan di Kota Bogor, sehingga dalam pembangunan BIRR kami bisa jadikan BIRR sebagai bagian jaringan tol nasional, sehingga memungkinkan mendapat insentif dari pemerintah pusat,” jelas Dedie.
Konsep ini, lanjutnya, akan diajukan oleh Pemkot Bogor ke pemerintah pusat.
“Itu konsep yang kita ajukan, jadi mohon bantuan dari Trans Jabar Tol untuk bisa mengakomodir keinginan kami,” ucap Dedie.
Ia menambahkan, bahwa lahan milik Lorena Group juga akan dilibatkan dalam proses pembebasan lahan yang saat ini masih menunggu kesepakatan.
“Jika semua pihak sudah sepakat, kami akan percepat proses perizinan di kementerian dan Pemkot Bogor. Kami harap pembangunan dapat dimulai tahun 2026 dan sudah tersambung akhir 2026,” tutupnya.