(Foto: Pemkab Bogor)
Penulis: Agus Suhana
Editor: Donni Andriawan S
KABUPATEN BOGOR | bogorprioritas.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor sejak Sabtu (5/7/2025) hingga Minggu (6/7/2025) sore, memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah titik.
Bahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mencatat setidaknya terdapat 28 titik bencana yang tersebar di 18 kecamatan dan 33 desa/kelurahan. Dari jumlah itu, 21 titik mengalami longsor dan 7 titik lainnya dilanda banjir.
“Pemkab Bogor bergerak cepat menangani situasi bencana tersebut. Sejumlah instansi dikerahkan, mulai dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, hingga relawan dan aparat wilayah. Kita pastikan keselamatan warga menjadi prioritas, termasuk penanganan logistik, pengungsian, dan pemulihan pascabencana,” kata Bupati Bogor, Rudy Susmanto dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).
Rudy menjelaskan, longsor paling parah terjadi di kawasan Puncak, yakni Kecamatan Megamendung dan Cisarua. Di Kecamatan Megamendung, banjir merendam Desa Cipayung, Cipayung Girang, dan Gadog.
Sementara longsor yang menerjang Desa Sukamahi dan Desa Megamendung menewaskan seorang santri berusia 22 tahun yang sempat dinyatakan hilang.
Sedangkan di Kecamatan Cisarua, longsor merusak tiga akses jalan dan satu rumah warga di Desa Kopo.
Selain itu, longsor juga terjadi di Desa Tugu Utara dan Tugu Selatan dan menyebabkan dua rumah rusak berat dan memicu luapan air dari Rest Area Gunung Mas.
Korban jiwa juga ditemukan di Desa Ciburial, di mana dua orang tewas akibat tertimbun longsor dan telah berhasil dievakuasi pada Minggu siang.