(Foto: Istimewa)
Penulis: Andri Budiman
Editor: Donni Andriawan S
REGIONAL | bogorprioritas.com – Ribuan pengemudi ojek dan taksi online dari berbagai daerah akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada Selasa (20/5/2025).
Selain menggelar aksi turun ke jalan, mereka juga merencanakan offbid serentak alias tidak melayani semua layanan dengan mematikan aplikasi secara bersama-sama di hari itu.
Sehingga dimungkinkan pada 20 Mei seluruh layanan dari berbagai aplikasi layanan transportasi daring ini akan lumpuh total yang akan berdampak terhadap pelayanan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, aksi yang digerakkan oleh Asosiasi Garda Indonesia ini mengimbau masyarakat untuk dapat mengantisipasinya dengan mengatur ulang jadwal perjalanan dan menyiapkan alternatif transportasi lain selama aksi unjuk rasa berlangsung.
“Pada 20 Mei 2025 kami perkirakan pemesanan apapun melalui aplikasi akan lumpuh sebagian ataupun total,” ujar Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5/2025).
Ini berarti, masyarakat kemungkinan tidak bisa menggunakan layanan transportasi dan pesan antar makanan dari aplikasi layanan transportasi daring yang ada.
Igun menjelaskan bahwa aksi tersebut bentuk protes terhadap kebijakan aplikator yang dinilai tidak adil dan melanggar aturan.
Selama ini aplikator tidak mematuhi aturan pemerintah, terutama terkait batas maksimal potongan biaya aplikasi.
“Pemerintah selama ini mendiamkan pelanggaran regulasi yang dilakukan oleh aplikator-aplikator pelanggar regulasi,” ucap Igun.

Menurut Igun, Keputusan Menteri Perhubungan (Kepermenhub) KP 1001 Tahun 2022 menyebut, potongan maksimal dari aplikator adalah 15 persen, dengan tambahan 5 persen untuk kesejahteraan pengemudi.
Namun kenyataannya, banyak aplikator yang memotong jauh di atas angka tersebut.
“Tidak ada ampun bagi aplikator-aplikator pelanggar, karena sejak 2022 pengemudi sudah sangat bersabar namun terus diremehkan,” tegas Igun.
Adapun aksi unjuk rasa akan dilakukan di tiga titik utama di Jakarta yakni Istana Merdeka, Gedung Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI.
Garda Indonesia memperkirakan ribuan pengemudi akan hadir dari berbagai daerah, seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, hingga Sumatera.
Garda Indonesia meminta maaf atas kemungkinan terganggunya aktivitas warga, terutama karena kemacetan panjang dan terganggunya layanan aplikasi.
“Maka akan sangat besar kemungkinan sebagian Jakarta akan lumpuh karena kemacetan panjang, sehingga kami mohon maaf dari jauh hari apabila ada masyarakat yang terjebak kemacetan dan terganggunya kegiatan,” tutup Igun.
Ia berharap masyarakat dapat memahami bahwa ini adalah bentuk perjuangan para pengemudi ojek dan taksi online terhadap ketidakadilan.
Pemerintah juga diharapkan turun tangan menyelesaikan persoalan antara aplikator dan pengemudi agar kejadian serupa tidak terus berulang.








