(Foto: Dok. Humpropub)
Penulis: Aysha Salsabila
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari mengaku, bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan pasangan wali kota-wakil wali kota terpilih Dedie A. Rachim-Jenal Mutaqin.
Komunikasi yang dilakukan Hery adalah untuk membahas masa transisi kepemimpinan kepala daerah di Kota Bogor setelah tidak adanya gugatan dan menerima hasil Pilkada 2024 oleh semua kandidat pasangan calon wali kota-wali kota.
“Ketika saya mendengar bahwa tidak ada gugatan (hasil pilkada), saya langsung membuka komunikasi informal dengan Pak Dedie dan timnya untuk membahas isu-isu yang perlu didiskusikan dengan wali kota terpilih. Secara formal, saya akan mengundang beliau dalam rapat minggu depan setelah paripurna DPRD Kota,” ungkap Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari, Kamis (9/1/2025).
Meski wali kota-wakil wali kota Bogor terpilih belum dilantik, namun Hery menegaskan komitmennya untuk mengakselerasi pembahasan soal isu-isu strategis supaya bisa langsung bekerja paska pelantikan nanti.
“Tanpa menunggu gubernur, setelah paripurna DPRD Kota, saya akan membuka komunikasi formal untuk membicarakan program-program prioritas. Kami ingin memastikan Dedie A. Rachim bisa langsung berlari sejak hari pertama menjabat,” papar Hery.
Ia menuturkan pentingnya harmonisasi program wali kota terpilih dengan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2025, termasuk mempersiapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026.
“Kita ingin memastikan semua program terinternalisasi secara maksimal dalam RAPBD 2025. Sehingga perubahan, pergeseran, dan perencanaan dapat berjalan mulus,” ungkap Hery.
Dengan demikian, lanjutnya, langkah kolaboratif antara Pj Wali Kota Bogor dan wali kota terpilih diharapkan mampu menciptakan pemerintahan yang efektif dan selaras demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bogor.
Sebagai informasi, pelantikan wali kota-wakil wali kota terpilih akan berlangsung setelah tahapan administrasi selesai mulai dari penyampaian hasil pleno ke DPRD Kota Bogor, dilanjutkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Dalam Negeri, dan kembali ke Gubernur Jawa Barat untuk menetapkan waktu pelantikan.
Adapun program utama yang akan dibahas antara Pj Wali Kota Bogor dengan pasangan wali kota-wakil wali kota terpilih di antaranya sektor transportasi, termasuk kelanjutan BisKita Trans Pakuan, bidang pendidikan khususnya terkait PPDB dan zonasi, pengelolaan sampah, dan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).