(Foto: Dok. bogorprioritas.com)
Penulis: Aysha Salsabila
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Kota Bogor sangat rendah.
Persentase warga yang memiliki hak pilih dan menggunakan hak suaranya pada Pilkada 27 November lalu hanya mencapai 63 persen. Jumlah tersebut jauh di bawah target yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor sebesar 85 persen.
“Kalau lihat dari hasil KPU sendiri, kurang lebih 63 persen yang datang ke TPS. Sedangkan target (KPU Kota Bogor) 85 persen. Artinya masih di bawah target,” kata Ketua KPU Kota Bogor M. Habibi Zaenal Arifin, usai rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil pemilihan di Hotel Pajajaran Suites, Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa (3/12/2024).
Ia menjelaskan, rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada kali ini disebabkan beberapa faktor, termasuk kejenuhan politik akibat intensitas pemilu yang tinggi dalam waktu dekat.
“Banyak warga yang mengatakan, ‘Yakin milih lagi?’ seperti itu. Mungkin ada kejenuhan dari masyarakat karena masih dekat dengan Pemilu 2024 kemarin,” ujar Habibi.
Selain itu, dia menyebutkan kendala administrasi seperti tidak terdistribusinya surat pemberitahuan memilih (C6) juga memengaruhi tingkat partisipasi masyarakat.
Menurutnya, sekitar 290.000 warga tidak menggunakan hak pilihnya. Tetapi, jumlah itu tidak sepenuhnya mewakili golput murni.
“C6 yang tidak terdistribusikan. Misalnya karena pemilih sudah meninggal atau pindah domisili, juga menjadi salah satu penyebab,” ungkap Habibi.
Ia mengklaim jika KPU Kota Bogor telah berupaya maksimal untuk mendorong partisipasi masyarakat, termasuk bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor untuk menyampaikan imbauan memilih melalui masjid-masjid pada hari pemungutan suara.
“Upaya maksimal sudah KPU Kota Bogor lakukan,” ucap Habibi.
Dengan rendahnya tingkat partisipasi pemilih ini, Habibi mengatakan akan menjadi bahan evaluasi bagi KPU Kota Bogor untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu mendatang.
“Mungkin bisa jadi bahan evaluasi ke depan,” tutupnya.