Jelang Dibuka Kembali, Alun-alun Kota Bogor Masih “Dikuasai” PKL

Headline, Kota Bogor, News185 Dilihat

(Foto: Devina Putri/bogorprioritas.com)

Penulis: Devina Putri
Editor: Donni Andriawan S

banner 336x280

KOTA BOGOR | bogorprioritas.com Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disprerumkim) melakukan revitalisasi alun-alun sejak akhir Juli 2024.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada Disperumkim Kota Bogor, Devi Librianti, Senin (29/7/2024), bahwa alun-alun ditutup untuk umum hingga 6 Oktober 2024.

Selain melakukan sejumlah penataan dan perbaikan rumput, Pemkot Bogor juga akan menertibkan para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini bebas berjualan di sekeliling pedestrian dan area dalam alun-alun.

Namun, pantauan bogorprioritas.com, Minggu (6/10/2024) pagi, jelang pembukaan kembali Alun-alun Kota Bogor ini ternyata kawasan tersebut masih “dikuasai” para PKL yang dengan leluasanya menggelar dagangan mereka di lokasi terlarang itu.

Tidak terlihat satu pun petugas dari Satpol PP Kota Bogor yang berjaga dan menertibkan para PKL di sana maupun Park Ranger yang selama ini memang ditugaskan di area tersebut.

Kondisi itu sontak mendapatkan sorotan warga, karena mereka khawatir setelah alun-alun kembali dibuka akan menimbulkan kesemrawutan di lokasi yang telah menjadi ikon baru Kota Bogor itu.

“Iya, mestinya dari sekarang ini sudah di-warning sama petugas. Jangan sampai nanti (alun-alun) ini sudah dibuka malah ramai lagi sama PKL. Sayang jadinya, nanti rusak dan kumuh lagi alun-alun. Dikuasai lagi PKL,” kata Resti, warga Ciwaringin, kepada bogorprioritas.com.

Hal senada juga dikatakan Frida, warga Bantarjati, yang juga meminta adanya ketegasan dari Pemkot Bogor. Tidak saja berlaku untuk para PKL, namun para pengamen yang kerap berkeliaran di alun-alun dan lokasi parkir liar di Jalan Dewi Sartika.

“Ini pastinya harus jadi perhatian serius Pemkot Bogor, ya. Jangan sampai anggaran yang sudah dikeluarkan buat perbaikan alun-alun jadi mubazir, karena tidak adanya ketegasan dari aparat buat menertibkan kekacauan dan kekumuhan yang tiap hari jadi pemandangan biasa di sini,” tutur Frida.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *