(Foto: Dok. Pribadi)
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Pilkada serentak 2024 kian mendekati hari pendaftaran bagi para bakal pasangan calon (paslon), yaitu pada 27 Agustus mendatang.
Situasi politik di tiap daerah juga tentunya berbeda, namun sama-sama tegang lantaran berkaitan dengan surat rekomendasi dari partai politik (parpol) yang akan mengusung jagoannya untuk dapat melenggang mengikuti kontestasi politik lima tahunan.
Khusus Pilkada Kota Bogor, situasinya memang masih sangat dinamis. Meski hari pendaftaran hanya tinggal menghitung hari.
Dinamisnya peta politik itu setidaknya seperti yang terlihat dari berbagai hasil survei terkait elektabilitas bakal calon (bacalon) walikota yang masih terus berubah.
Begitu pun dengan rekomendasi parpol, lantaran masih ada sejumlah parpol besar yang belum mengumumkan calon yang akan mereka usung secara resmi.
Meski demikian, beragam spekulasi dan prediksi dari masyarakat tentang siapa berpasangan dengan siapa, siapa yang akan berhasil lolos mendapatkan “kendaraan” dan berhasil mendaftar hingga siapa nantinya yang akan gagal melaju sebagai calon kepala daerah, banyak bermunculan.
Menteri Luar Kampus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bina Niaga (Unbin) M. Agil Aripin pun memberikan pandangannya terhadap dinamika politik yang terjadi di Kota Bogor.
Menurut analisanya, konstelasi politik pada Pilkada Kota Bogor hingga saat ini hanya bersifat sementara.
“Konstelasi politik pada Pilwalkot Kota Bogor 2024 ini masih sangat dinamis. Elektabilitas antarkandidat pun selisihnya masih tipis-tipis. Belum lagi nanti ketika sudah banyak partai politik sudah secara resmi mengumumkan jagoan yang diusungnya,” ungkap Aripin
Selain itu, Aripin merasa ada yang lebih menarik setelah melihat suvei elektabilitas bacalon terbaru.
“Saya melihat data survei terbaru, saya merasa tertarik oleh nama Rena Da Frina. Sepengetahuan saya nama ini tidak pernah muncul di lembaga survei,” ujar Aripin.
“Namun, baru-baru ini saya melihat survei yang dikeluarkan oleh Pospoll dan dipublikasi di salah satu media lokal, nama Rena Da Frina muncul di urutan ketiga. Memang secara popularitas nama Rena Da Frina ini sering terdengar dan katanya sudah memiliki basis massa yang cukup kuat, di beberapa tempat diskusi maupun perkopian pun sering dibahas,” lanjut Aripin.
Hingga hari pendaftaran tiba pada 27 Agustus 2024, kemungkinan-kemungkinan masih sangat bisa terjadi. (*)
* Penulis: M. Agil Aripin (Menteri Luar Kampus BEM Unbin)