Sopir Truk Mogok Kerja, Ratusan Ton Sampah di Kota Bogor Menumpuk

Headline, Kota Bogor, News127 Dilihat

(Foto: Istimewa)

Penulis: Agus Suhana
Editor: Donni Andriawan S

banner 336x280

KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Ratusan pengemudi truk sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor melakukan mogok kerja, Rabu (22/5/2024). Akibatnya ratusan ton sampah terbengkalai dan menumpuk di banyak lokasi Tempat Penampungan Sementara (TPS).

Selain di TPS, puluhan truk sampah juga diparkir memenuhi Kantor DLH di Jalan Paledang, Bogor Tengah. Selain mengganggu secara visual, keberadaan armada itu pun menimbulkan bau tak sedap.

Menurut penuturan seorang pengemudi truk sampah yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, alasan mengapa mereka melakukan aksi mogok kerja.

“Jadi, semua operasional itu semua ke kami (pengemudi yang tanggung). Mulai kendaraan rusak, perbaikan dan lainnya, dan saya hanya pekerja non-pegawai, jadi berat. Semua tuntutan sudah disampaikan ke kepala dinas,” kata sopir tersebut.

Terpisah, Kepala DLH Kota Bogor Denni Wismanto mengatakan, aksi mogok sopir truk sampah itu terjadi akibat adanya tuntutan kenaikan biaya operasional.

“Sebetulnya di perjalanan banyak hal yang tidak bisa diduga. Ada proses bisnis yang memang belum bisa kami akomodir. Namanya di jalan banyak kebutuhan-kebutuhan. Selama ini kebutuhan di jalan itu ditanggulangi oleh sopir truk sampah. Lama-lama mungkin mereka berat, dan harus jadi beban kami,” papar Denni.

Dengan kondisi itu, imbuhnya, para sopir truk sampah meminta tambahan biaya operasional dengan kisaran Rp 50 ribu per hari.

Tuntutan itu disampaikan, sebab di lapangan para sopir kerap terpaksa mengeluarkan biaya tambahan apabila mengalami hambatan dan kendala pada kendaraan seperti pecah ban.

Kondisi itu diperparah dengan banyaknya armada yang tidak fit. Sehingga para sopir sering merogoh biaya tambahan dari kantong pribadinya.

Atas aksi mogok kerja itu pula berimbas pada terhentinya distribusi sampah ke TPA Galuga sehari ini.

Denni berjanji akan segera menyelesaikan polemik yang terjadi dan akan berkomunikasi dengan atasannya di Pemerintah Kota Bogor untuk mencari solusi.

“Secepatnya kami komunikasikan dengan pimpinan. Mudah-mudahan ada solusi terbaik,” ujar Denni.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *