(Foto: Andri Budiman/bogorprioritas.com)
Penulis: Andri Budiman
Editor: Donni Andriawan S
KOTA BOGOR | bogorprioritas.com – Hujan dengan intensitas tinggi masih terus mengguyur banyak wilayah di Indonesia, bahkan ada sejumlah daerah hingga tergenang banjir.
Dengan kondisi cuaca seperti itu, tak sedikit pemilik kendaraan roda dua yang terpaksa harus berkendara meski dalam kondisi hujan. Akibatnya, tunggangan menjadi kotor.
Namun sayangnya, tak sedikit pemilik sepeda motor yang malas mencuci kendaraannya setelah digunakan. Selain kotor dan tidak sedap dipandang, bila dibiarkan akan mengurangi masa pakai komponennya.
Ara, pemilik bengkel sepeda motor di kawasan Ciawi, Kabupaten Bogor, menyebutkan, bahwa malasnya pemilik kendaraan mencuci setelah diguyur hujan telah menjadi kebiasaan yang keliru.
Mestinya, kata dia, setelah selesai digunakan sepeda motor baiknya langsung dicuci. Minimal, disemprot menggunakan air bertekanan pada bagian bawah seperti sepatbor, ban, suspensi hingga rem.
“Itu masalahnya, banyak pemilik motor yang malas cuci setelah dipakai. Karena asumsi mereka percuma (dicuci) pasti akan kotor lagi, apalagi masih musim hujan. Justru hal itu sangat tidak dianjurkan,” jelas Ara kepada bogorprioritas.com, Rabu (13/3/2024).
Air hujan yang mengandung garam, ditambah butiran halus pasir dan kemungkinan tumpahan pelumas yang tertinggal di permukaan jalan, akan semakin meningkatkan risiko komponen kendaraan mengalami kerusakan.
“Seperti yang tadi saya bilang, minimal bagian kolong sepatbor, rem berikut kampasnya, dan rantai kalau motor bebek atau sport, itu yang harus dibersihkan dan diperhatikan. Memang kerusakannya tidak langsung saat itu juga, tapi inilah penyebab umur pakai komponen jadi berkurang,” ungkap Ara.
Akan lebih baik lagi, imbuhnya, bila seluruh bagian sepeda motor dicuci bersih termasuk bodinya. Karena membiarkan air hujan mengering bakal menimbulkan bercak noda dan jamur yang akan sulit dihilangkan dan merusak orisinalitas catnya.
